Sebagai seorang misdinar kita harus mengetahui busana-busana liturgi yang biasa digunakan, pada kesempatan ini Tim Karya Seputar Misdinar akan membahas apa saja busana liturgi yang biasa digunakan dalam gereja katolik.
Alba
(albus = putih bhs. Latin) melambangkan cira kekudusan, kemurnian dan simbol kesucian di pakai oleh Imam jika tidak berjubah (mengenakan Kasula). Alba juga bisa dipakai oleh pelayan liturgi lain seperti Misdinar, Lektor dan Prodiakon.
Stola
Stola dipakai oleh orang-orang tertahbis seperti Imam dan Uskup sebagai lambang penugasan resmi serta simbol kekekalan memiliki panjang kurang lebih 10 cm. Imam dan Uskup memakainya secara sejajar dan Diakon secara menyilang dari pundak ke pinggang kanan.
Kasula
Urutan Pemakaian
1. Alba - Stola - Kasula
2. Alba - Kasula Stola
Superpli
Singel
Singel memiliki arti tali kesucian dan simbol kemurnian serta pengekangan diri. Singel digunakan di sekeliling pinggang untuk merapikan jubah /alba.
Mozeta
Mozeta merupakan kerah lebar yang digunakan oleh Misdinar di sekeliling bahu jika pada Imam, Mozeta digunakan untuk menyeka keringat yang menetes.
Velum
Velum merupakan kain selubung yang digunakan oleh Imam atau Uskup untuk memegang monstrans yang berisi Sakramen Mahakudus atau digunakan saat Kamis Putih untuk membawa sibori yang berisi Sakramen Mahakudus.
Korkap
Korkap atau nama lainnya dari Pluviale memiliki arti mantol hujan yang dipakai Imam/Uskup diluar prosesi Ekaristi sebagai contoh pada saat Pesta Pemberkatan Pernikahan di gereja biasanya Imam menggunakan korkap.
Urutan Pemakaian
Korkap - Velum