Sebagai seorang misdinar kita harus memahami beberapa sikap liturgis yang biasa kita lakukan ketika perayaan ekaristi, pada kesempatan ini Tim Karya Seputar Misdinar akan memperkenalkan beberapa sikap liturgis yang sering kita lakukan pada perayaan ekaristi.
Sikap Liturgi
Berjalan
Sikap Liturgi
Berjalan
Makna:
Berjalan secara tidak tergesa-gesa, kita memiliki waktu yang luas bagi Tuhan.
Dilakukan ketika:
Berlutut
Berjalan secara tidak tergesa-gesa, kita memiliki waktu yang luas bagi Tuhan.
Dilakukan ketika:
- Menuju altar suci.
- Lektor menuju mimbar sabda.
- Perarakan persembahan.
- Misdinar akan membantu Imam.
- Sebelum dan sesudah komuni.
Berlutut
Makna:
Kita merendahkan diri dihadapan Allah.
Dilakukan ketika:
Tunduk Kepala/Hormat
Kita merendahkan diri dihadapan Allah.
Dilakukan ketika:
- Berdoa secara pribadi sebelum dan sesudah perayaan ekaristi.
- Petugas liturgi sampai di depan altar dan akan meninggalkan altar kecuali pada ibadat Jumat Agung.
- Doa Syukur Agung.
- Petugas liturgi akan menaiki Altar.
Tunduk Kepala/Hormat
Makna:
Sebagai tanda kita memberikan penghormatan.
Dilakukan ketika:
Membungkuk
Sebagai tanda kita memberikan penghormatan.
Dilakukan ketika:
- Imam dan petugas liturgi berlutut di depan Altar.
- Imam mengecup meja Altar.
- Sebelum bacaan Injil saat membuat tanda salib di dahi, mulut dan dada.
- Misdinar menerima dan memberikan bahan atau alat persembahan, misdinar akan mendupai.
- Lektor akan membaca bacaan.
- Prodiakon membawa sakramen.
Makna:
Sebagai tanda kita memberikan penghormatan yang lebih dalam.
Dilakukan ketika:
Menebah Dada
Sebagai tanda kita memberikan penghormatan yang lebih dalam.
Dilakukan ketika:
- Membuat tanda salib saat memasuki gereja dan saat akan meninggalkan gereja.
- Doa Syahadat pada kalimat “yang dikandung dari Roh Kudus dilahirkan oleh perawan Maria…”.
Makna:
Sebagai tanda penyesalan dihadapan Tuhan dan sesama.
Dilakukan ketika:
Meniarap/Prostatio
Sebagai tanda penyesalan dihadapan Tuhan dan sesama.
Dilakukan ketika:
- Doa Tobat pada kalimat “saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa,….”.
- Misdinar berlutut membal.
- Misdinar hanya menggunakan salah satu tangan.
Meniarap/Prostatio
Makna:
Sebagai tanda penyesalan yang mendalam dihadapan Tuhan dan sesama.
Dilakukan ketika:
Berdiri
Sebagai tanda penyesalan yang mendalam dihadapan Tuhan dan sesama.
Dilakukan ketika:
- Awal dalam ibadat Jumat Agung.
- Tahbisan Imamat dan Episcopal.
Berdiri
Makna:
Sebagai tanda penghormatan bagi Imam yang mewakili Kristus.
Dilakukan ketika:
Duduk
Sebagai tanda penghormatan bagi Imam yang mewakili Kristus.
Dilakukan ketika:
- Doa Tobat dan Tuhan Kasihanilah Kami.
- Madah Kemuliaan.
- Doa pembuka dan doa sesudah komuni.
- Bait pengantar Injil dan Bacaan Injil.
- Syahadat dan Doa Umat.
- Doa persembahan, Prefasi dan madah Kudus.
- Doa Bapa kami.
Duduk
Makna:
Sedang berpikir, merenungkan serta mendengarkan.
Dilakukan ketika:
Mengatupkan Tangan
Sedang berpikir, merenungkan serta mendengarkan.
Dilakukan ketika:
- Bacaan pertama dan kedua.
- Imam memberikan Homili.
- Persiapan persembahan.
- Sebelum dan sesudah komuni.
- Pengumuman.
Mengatupkan Tangan
Makna:
Menghentikan sejenak segala aktifitas serta memusatkan pikiran dan menyadari kehadiran Kristus.
Dilakukan ketika:
Bersalaman
Menghentikan sejenak segala aktifitas serta memusatkan pikiran dan menyadari kehadiran Kristus.
Dilakukan ketika:
- Berdiri.
- Berjalan.
- Berdoa secara pribadi.
Bersalaman
Makna:
Mengungkapkan rasa kasih sayang dan persaudaraan kepada sesama.
Dilakukan ketika:
Mengungkapkan rasa kasih sayang dan persaudaraan kepada sesama.
Dilakukan ketika:
- Salam damai