Langsung ke konten utama

Mengenal Pendupaan dalam Gereja Katolik

Sebagai seorang misdinar kita harus mengenal pendupaan yang digunakan dalam gereja Katolik, pada kesempatan ini Tim Karya Seputar Misdinar akan memperkenalkan pendupaan dalam gereja Katolik.




Pendupaan/Wiruk
Wiruk dari bahasa Belanda wierooksvat. Dalam bahasa Latin disebut
turibulum, dalam bahasa Inggris menjadi thurible atau censer.
Kenapa menggunakan wangi-wangian dalam liturgi? Jawabnya,  untuk menciptakan suasana atau atmosfir liturgis. PUMR 276  mengatakan bahwa dupa dapat digunakan setiap misa. Dalam misa,  dupa digunakan ketika perarakan masuk, untuk menghormati corpus  dan altar, ketika perarakan injil dan pembacaan injil, pendupaan roti  dan anggur yang disiapkan di altar, pendupaan imam selebran dan  konselebran serta semua petugas liturgi di panti imam, dan umat  serta digunakan ketika hosti dan piala diperlihatkan kepada umat.

Makna dari Pendupaan
  1. Asap yang membumbung ke atas merupakan makna dari doa-doa kita yang naik kehadapan tahta Allah.
  2. Asap yang dihasilkan melambangkan penyucian/pengudusan  kepada imam, umat, persembahan, dsb. 
  3. Wangi-wangian dari dupa memaknai kehadiran-Nya sebagai Sakramen Mahakudus didalam Tabernakel.
  4. Wewangian tersebut memberikan penghormatan bagi Yesus  yang hadir dalam rupa sakramen Ekaristi.

Aturan Pendupaan yang Biasa Digunakan
  1. Singulis Ictibus (1x3) Crik turunkan Crik turunkan Crik turunkan - digunakan untuk mendupai Altar.
  2. Doubus Ductibus (2x2) Crik Crik turunkan Crik Crik turunkan - digunakan untuk mendupai relikui dan patung orang kudus yang dihormati.
  3. Tribus Ductibus (2x3) Crik Crik turnkan Crik Crik turunkan Crik Crik turunkan - digunakan untuk mendupai Imam, Umat, Jenazah, Bahan Persembahan, Patung Tuhan yang dipajang untuk dihormati, Salib Altar, Lilin Altar dan Buku Injil.
  4. Tiga kali tiga (3x3) Crik Crik Crik turunkan Crik Crik Crik turunkan Crik Crik Crik turunkan -  untuk mendupai Sakramen Mahakudus.
  5. Ductus Simplex merupakan pendupaan yang dilakukan Imam yaitu mengelilingi Altar sambil diayunkan 2x.