Langsung ke konten utama

7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Makna Sakramen Dalam Gereja Katolik

Sakramen berasal dari kata Latin "Sacramentum," yang berkaitan dengan kekudusan atau keilahian. Sakramen juga diartikan sebagai tanda keselamatan dari Allah yang diberikan kepada manusia.

"Untuk menguduskan manusia, membangun Tubuh Kristus, dan pada akhirnya mempersembahkan ibadat kepada Allah" (SC 59).

Karena sakramen merupakan tanda dan sarana keselamatan, maka penerimaan dan pemahaman tentang sakramen dibahas dalam konteks iman dan didasari oleh iman. Sakramen umumnya dinyatakan melalui kata-kata dan tindakan. Dalam Gereja Katolik, sakramen memiliki dua elemen esensial dan hakiki:

  • Forma: Kata-kata yang menjelaskan peristiwa ilahi.
  • Materia: Barang (sebagai perantara) atau tindakan tertentu yang dapat dilihat.

7 Sakramen Dalam Gereja Katolik

Sakramen Inisiasi:

  1. Baptis: Sakramen yang menghapus dosa asal dan menjadikan seseorang anggota Gereja.
  2. Krisma (Penguatan): Sakramen yang memberikan Roh Kudus untuk memperkuat iman dan komitmen sebagai orang Katolik.
  3. Ekaristi: Sakramen di mana umat menerima Tubuh dan Darah Kristus dalam rupa roti dan anggur.

Sakramen Penyembuhan: 

  1. Pengakuan Dosa (Tobat/Rekonsiliasi): Sakramen di mana umat mengaku dosa-dosanya kepada imam dan menerima pengampunan dari Allah. 
  2. Pengurapan Orang Sakit: Sakramen yang diberikan kepada orang sakit atau yang berada dalam kondisi sekarat untuk memberikan penghiburan, kedamaian, dan kekuatan.

Sakramen Pelayanan: 

  1. Tahbisan: Sakramen yang memberikan panggilan kepada pria untuk menjadi imam, diakon, atau uskup dalam Gereja. 
  2. Perkawinan: Sakramen yang menyatukan pria dan wanita dalam pernikahan yang suci di hadapan Allah dan Gereja.

Sakramen dalam Kitab Suci

Dalam Kitab Suci, konsep sakramen tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi dasar-dasar sakramen ditemukan dalam berbagai peristiwa dan ajaran yang tercatat di dalamnya. Berikut adalah beberapa dasar alkitabiah dari sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik:

  1. Baptis:

    • Matius 28:19: Yesus memerintahkan para murid-Nya untuk membaptis semua bangsa "dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus."
    • Yohanes 3:5: Yesus mengatakan bahwa seseorang harus dilahirkan dari air dan Roh untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.
  2. Ekaristi:

    • Matius 26:26-28: Pada Perjamuan Terakhir, Yesus mengambil roti dan anggur, memberikannya kepada murid-murid-Nya, dan mengatakan bahwa itu adalah tubuh dan darah-Nya, yang diberikan untuk pengampunan dosa.
    • 1 Korintus 11:23-26: Paulus menegaskan pentingnya mengulangi perjamuan ini sebagai peringatan akan kematian Kristus sampai Ia datang kembali.
  3. Krisma (Penguatan):

    • Kisah Para Rasul 8:14-17: Para rasul menumpangkan tangan atas orang-orang yang telah dibaptis sehingga mereka menerima Roh Kudus.
    • Kisah Para Rasul 19:5-6: Setelah dibaptis, Paulus menumpangkan tangan atas beberapa orang, dan mereka menerima Roh Kudus.
  4. Pengakuan Dosa (Tobat/Rekonsiliasi):

    • Yohanes 20:22-23: Yesus memberikan kuasa kepada para murid-Nya untuk mengampuni dosa-dosa orang lain dengan mengatakan, "Barangsiapa kamu ampuni dosanya, dosanya diampuni."
    • Yakobus 5:16: Jemaat dianjurkan untuk saling mengaku dosa dan mendoakan satu sama lain agar sembuh.
  5. Pengurapan Orang Sakit:

    • Yakobus 5:14-15: Yakobus menginstruksikan orang yang sakit untuk memanggil para penatua Gereja, yang akan mendoakannya dan mengurapi dengan minyak dalam nama Tuhan, yang akan membawa kesembuhan dan pengampunan dosa.
  6. Tahbisan:

    • 1 Timotius 4:14: Paulus menasihati Timotius untuk tidak mengabaikan karunia yang diberikan kepadanya melalui nubuat dengan penumpangan tangan dari para penatua.
    • Titus 1:5: Paulus menginstruksikan Titus untuk menetapkan penatua di setiap kota, yang merupakan bagian dari tahbisan dalam Gereja.
  7. Perkawinan:

    • Matius 19:4-6: Yesus mengutip Kejadian 2:24 tentang seorang pria yang akan meninggalkan orang tuanya dan bersatu dengan istrinya, dan mereka menjadi satu daging. Yesus menegaskan bahwa apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia.
    • Efesus 5:31-32: Paulus menggambarkan hubungan antara suami dan istri sebagai gambaran hubungan antara Kristus dan Gereja-Nya.
Bagi umat Katolik, Sakramen merupakan sarana untuk menerima rahmat Allah sebagai tanda keselamatan. Meskipun tidak disebutkan secara spesifik di dalam Kitab Suci, Sakramen memiliki akar yang kuat dalam peristiwa-peristiwa dalam Perjanjian Baru dan menjadi dasar bagi Gereja Katolik.